Rabu, 09 September 2009

Cinta?

Dah lama sekali rasanya blog ini terlupakan. Bukannya sudah tidak ada pertanyaan-pertanyaan yang bersliweran di kepala, tapi belum ada keinginan untuk mengalirkannya melalui sentuhan jemari di keyboard.


Tiba2 saja keinginan itu muncul malah pada saat-saat kehabisan waktu buat ngerjain yang lain. Ada hutang yang mesti dibayar, ada telpon yang harus dijawab, ada saat-saat harus memandangi sandi rumput dan lingkaran-lingkaran obat nyamuk, ada sesi-sesi konsultasi yang tak boleh ditinggal, eh bahkan ada sesi poto-potoan juga..........


Yah, begitulah.

Walau kadang semangat naik turun karena energi aktivasi yang sulit dilampaui, semua tetap mesti dijalani. Tidak harus dengan tancap gas seperti temen saya Markonah atau bahkan Poniyem yang meluncur bagai roket, untuk saya cukup selangkah demi selangkah. And stop trying to catch them caused I can't. Takut terjerembab. Apalagi saya tidak terbiasa berjalan dengan high heel dan rok panjang melambai.


Dan seperti biasa, sambil jalan ada saja pertanyaan-pertanyaan yang tidak semua saya ketahui jawabannya.

Misalnya mengapa hari-hari terakhir banyak sekali ujian? Pasti karena Dia begitu menyayangi umatNya ini.

Mengapa banyak kerikil yang terinjak sepatu 17 cm saya?

Mengapa dari 6 target yang saya kejar hanya tertangkap 2?

Mengapa ada sandi rumput yang tak dapat saya baca?

Mengapa saya mesti belajar berhitung?

Itu hanya beberapa pertanyaan sepele yang muncul di samping kiri otak saya.


Ada beberapa pertanyaan gak jelas juga di otak sebelah kanan

Misalnya :


Mengapa saya gak boleh ngurek2 tembok sebuah rumah tertentu? Padahal rumahnya masih baru. Perlu dicat. Pastinya akan saya penuhi dengan warna ijo...hehehe...

Mengapa gak boleh melompati pagar? Apa karena sentimental gender terlibat?

Mengapa dering telepon jadi terdengar begitu merdu di telinga?

Mengapa mood selalu bergelombang?


Ah, biarlah beberapa dari pertanyaan itu tak terjawab. Biarlah tetap menjadi misteri. Misteri akan membuat hidup ini jadi indah, berliku, berkelok. Sehingga saat tiba di tanah datar saya akan bisa mensyukuri nikmatnya duduk tenang, tak bergoyang.

Seharusnya saya tidak perlu banyak bertanya. Hanya perlu banyak bersyukur.
Apalah artinya laporan yang tertunda, toh akhirnya selesai juga. Apalah artinya NMR yang belum terbaca, toh nanti pada saatnya tergambar stukturnya juga.

Mengapa?

Karena disaat menjelang ashar, ternyata ada begitu banyak cinta. Cinta yang selalu mendekap, cinta yang baru terungkap, cinta yang selalu mengalir, cinta yang baru tumbuh, cinta yang terpinggirkan dan cinta cinta yang lain dengan berbagai bentuknya. Ada cinta berujud segala yang saya inginkan. Ada cinta berbentuk telepon. Ada cinta di Universitas Galeria. Ada cinta dalam sepaket teri dan rendang. Ada cinta dalam setiap berputarnya stirrer. Ada cinta dalam serangkaian tukar kata dalam dunia maya. Beragam cinta yang menyulut semangat, menghempas sandungan, menyamarkan halangan. Bukankah mesti disyukuri?

Sudahkah anda tebarkan cinta hari ini?



Label: