Questions of Adik?
Bicara tentang pertanyaan, bukan hanya saya yang punya banyak.
Si Adik, juga punya banyak pertanyaan yang tidak selalu mudah dijawab. Bahkan kadang-kadang saya dan si Mas tak mampu menjawabnya secara langsung. Harus cari referensi dulu. Itupun seringnya jawaban kami tidak dipercaya sama Adik. Dia lebih percaya apa kata Guru atau temen-temennya.
Pernah satu saat dia tanya tentang Raqib-Atid.
"Apa kalo adik bayi lahir sudah ditemani sama Raqib-Atid?"
"Apa Raqib-Atid nya masih bayi juga?"
"Apa Raqib-Atid ada banyak, sejumlah adik bayi yang lahir?"
"Nanti kalo kita mati, Raqib-Atid nya ikut mati juga?"
Duh, Nak, pertanyaanmu benar-benar membuat kami pusing tujuh keliling.
Kali lain saat habis wudlu, dia tersenggol si Mas tanpa sengaja. Sambil cemberut, si Adik wudlu lagi. Berhubung si Mas suka iseng, disenggolnya lagi si Adik. Kali ini dengan sengaja. Benar dugaan kami, si Adik wudlu lagi sambil marah-marah. Ternyata menurut dia, tersenggol si Mas itu membatalkan wudlu.
Dengan iseng saya tanya dia, "Dik kalo Ayah sama Ibu bersenggolan, batal gak?"
Jawab dia lugu,"Tentu saja gak batal, Ayah dan Ibu kan sama-sama tua...."
Apa yang mesti saya lakukan? Tertawa? Atau malah bersedih?
Label: curhat
1 Komentar:
:-D tua ya?! tuh kan Si Adik aja dah bilang tua... sadar dong bu!
Posting Komentar
And the answer is..
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda