Jumat, 23 Januari 2009

Miss piggy or pork?

Selamat tahun baru teman.

eh, sudah terlambat ya? Lama tidak nulis karena lagi gak mood. Ada bertumpuk PR yang mesti dikerjakan.


Kemarin saya sempat terdampar di Phitsanulok, Thai selama 3 hari yang terasa lebih dari 72 jam. Sangat menyiksa jiwa dan raga..

Dan seperti biasa banyak pertanyaan yang muncul, perlu jawaban segera.....

Diantaranya adalah :

1. Bagaimana cara membaca tulisan yang mirip dengan aksara Jawa?

2. Bagaimana cara bicara menggunakan bahasa tubuh, mengingat orang sana tidak mudeng sepatah katapun apa yang saya ucapkan.

3. Bagaimana mengajari membaca huruf latin untuk mencari alamat tujuan kami, mengingat mereka hanya bisa aksara Jawa, eh Thai?

4. bagaimana mengatasi udara dingin menusuk tulang? Saya kan jauh dari si mas Guling yang biasa untuk menghilangkan dingin?

5. Ini yang paling penting. Bagaimana cara mencari makanan yang Halal dan Thoyib?

Masalah pertama muncul saat sarapan tiba. Semua makanan yang tersaji nampak indah menakjubkan, menggugah rasa lapar. Saat saya tanya dengan segala daya supaya dia tahu maksud saya, eh ternyata benar.....

Hampir semua yang tersaji ada pork-nya.

Yang terbebas dari pork hanya buah, roti tawar, hot water sama kopi.

Musnah sudah sarapan yang indah...

Akhirnya saya dan teman-teman hanya minum kopi sambil berencana beli mi instan untuk makan malam. Setelah sampai di salah satu toko terdekat, ini yang kami dapat...



Duh, duh ... ada kepala miss piggy sedang tersenyum mesra...

Maka kami cari yang lain eh dapetnya ini



Ah, sudahlah....

Toh nanti kami dapet dinner di hotel...

Setelah malem, saya berangkat paling awal dengan harapan dapet survei dulu mana makanan yang dapat diterima aqidah dan enak di lidah hehe....

Tapi apa daya teman, makanan yang indah-indah itu tak boleh saya makan juga.

Cek it dot....






Terpaksalah teman saya mengadu ke manajer hotel tentang "masalah kecil" kami. Alhamdulillah, manajernya sangat baik hati. Khusus untuk kami kontingen muslim dari Indonesia disiapkanlah satu meja khusus halal dan thoyib hehe... Terimakasih pak manajer.


Inilah makanan terbaik yang dapat kami peroleh.



Siapa yang berani bilang bahwa telur dadar itu tidak enak dan membosankan? Artinya anda belum pernah ke Phitsanulok.......

Label:

2 Komentar:

Pada 28 Januari 2009 pukul 11.03 , Anonymous Anonim mengatakan...

wakakakakakakakakakakakkakakakkakakakkakakkakakka
jadi?
telur dadar neeeh?
hati-hati lho..
enakan di syny, lebih gampang cari makanan yang pas buat lidah dan (insya Allah) aqidah

eh yang ke perth ada ruang buat aku g?

 
Pada 29 Januari 2009 pukul 11.37 , Anonymous Anonim mengatakan...

Tempatku buatmu deh..
Aku kapok, di Perth kan gak ada lotek.

 

Posting Komentar

And the answer is..

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda