Mengapa tidak bersyukur?
Jogja memang indah. Apalagi dilihat dari ketinggian saat-saat matahari mulai sembunyi. Lampu-lampu mulai berpendar seperti kunang-kunang berlarian.
Ditemani jagung bakar yang disajikan mbak-mbak di pinggir jembatan, ditiup nafas sejuk pegunungan, ah, apalagi yang kucari?
Apalagi duduk di sebelah gadis ayu baju biru, dan si mas yang sedang memangku si adik. Alhamdulillah, hidup begitu sempurna. Dan harus disyukuri. Apalagi yang harus kukejar? Tidak ada!
Proposal yang harus disusun? Lupakan!
Laporan yang hampir deadline? Ah, sudah biasa!
Mahasiswa yang sering menjengkelkan? Anggap saja intermezo!
Kuliah yang sering bolong? kan ada 20% jatah bolos!
Tugas presentasi yang gak beres? Masak sih? Ok aja kok.
Koreksian yang bertumpuk? Kan ada asisten!
Didholimi orang? Malahan berkurang dosa kita.
Sms gak dibalas? Paling pulsanya abis!
Marcella masuk penjara? Kan cuma sementara.
Orang dilempar sepatu?Kan malah makin terkenal, sampai dibuatin game.
Hehehe.....
Life is beautiful.....
So, mengapa kita tidak bersyukur mulai dari sekarang?
Label: curhat, jalan-jalan
0 Komentar:
Posting Komentar
And the answer is..
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda